SALAM PERSAHABATAN

AKU MENCATAT UNTUK KESENANGANKU SENDIRI

Sabtu, 28 Mei 2011

BERDIKARI- Hakekat Kemanusian

BERDIKARI, Berdiri Di Atas Kaki Sendiri. Mendengar kalimat ini pasti mengingatkan kita pada sosok Soekarno, Presiden pertama Indonesia. Sosok pribadi yang mengagungkan kemandirian, perjuangan dan kemerdekaan ini, secara pribadi menginspirasi banyak hal dalam perjalanan hidup saya.  

Menjadi pekerja yang mengharapkan gaji per-bulan dengan digit nominal yang berderet-deret adalah impian banyak orang, termasuk saya. Tapi itu dulu sebelum mengenal hidup dan kehidupan serta hakekat pribadi manusia yang memiliki talenta yang luar biasa serta kemerdekaan pribadi untuk memilih.Kesadaran akan hal ini muncul ditengah kesulitan ekonomi di Indonesia dimana pekerjaan bagai titah Tuhan yang harus diagungkan.

Tiga tahun bekerja di salah satu media elektronik, tak mengenal waktu, menguras pikiran dan energi membuat hati bergejolak untuk memilih menjadi pekerja atau  menjadi pemberi kerja. Menjadi bawahan itu tak menyenangkan, karena sulit mencari tempat bekerja, dimana obyektivitas penilaian itu dinomor satukan. Puji Tuhan akhirnya keputusannya adalah keluar dan mencoba untuk BERDIKARI.
MandiriBerdikari
Satu bulan telah berjalan, terseok-seok seperti mobil yang kehilangan kendali. Dengan bermodalkan kebersamaan dan kerja keras, sampai akhirnya menemukan setitik terang. Mendirikan perusahaan di bidang IT itu ternyata tak mudah. Kenyang dengan harapan, semangat dengan impian, bekerja untuk kemandirian , dan berjuang untuk kemerdekaan, menjadi spirit yang terus menggelora. Dengan keyakinan bahwa semuanya ada awal dan mengawali itu tidaklah mudah, maka seberat apapun tantangan hari ini, kepala harus tetap tegak memandang jauh kearah masa depan yang lebih cerah.

Hasil hingga hari ini, dari segi finansial belum mendapatkan apa-apa. Yang saya dapatkan hanyalah kebebasan untuk menggali dan terus menggali seluruh potensi yang saya miliki. Hari demi hari pribadiku makin mengagumi betapa mulianya Tuhan yang menciptakan saya sebagai pribadi yang ber-Telenta dan  merdeka. Intinya hasil yang Mandiri saya dapatkan hari ini adalah kemerdekaan seutuhnya untuk memanfaatkan anugerah yang telah diberikan Tuhan pada diri saya, tanpa intervensi, tanpa format dan tanpa program, karena saya manusia bukanlah robot yang harus diatur oleh "bos" atau "programer"nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar